Ikan Frontosa memberikan kesan galak bagi siapa saja yang melihat ikan ini pertama
kali, padahal sebenarnya mereka tipe pendamai. Bagian jidatnya yang
menyembul ke depan seperti jidat nonong membuat ikan ini memang nampak
garang. Berasal dari Benua Afrika, tepatnya di Danau Tanganyika, ikan
hias air tawar ini sekarang banyak dibudidayakan oleh peternak
Indonesia. Mereka mampu tumbuh mencapai 35 cm maksimal. Diberi nama
latin Cyphotilapia frontosa, ikan ini termasuk dalam family Cichlidae.
Selain nonong-nya, spesies ini memiliki ciri khas bentuk tubuh yang
nampak seperti mujair dilihar dari badannya yang memanjang, baik ikan
betina maupun ikan jantan. Selain itu, spesies ini memiliki corak tubuh
berupa garis vertikal berwarna hitam putih dan biru tua, dan putih
selang-seling. Meskipun demikian, tidak semua ikan Frontosa memiliki corak dan warna yang sama. Variasi yang muncul dipengaruhi oleh geografi atau varian jenis.
Tipe-Tipe Frontosa
Meskipun asalnya dari Danau Tanganyika, ikan ini bisa ditemukan di
beberapa daerah di Afrika seperti Burundi, Samazi, Ikola, Zaire,
Kasanga, dan Zambian. Yang banyak beredar di pasaran adalah frontosa
dengan enam strip. Tipe ini berasal dari daerah Burunid. Strip-strip ini
ada pada bagian kepala satu strip, dan tubuh lima strip.
Tipe Frontosa lainnya ada yang memiliki tujuh strip. Varian yang satu
ini berasal dari Kigoma, dimana enam strip diantaranya berada di
tubuhnya, dan satu yang lainnya ada di bagian mata. Mereka memiliki
punggung yang berwarna kekuningan yang dekat dengan sirip atas. Tipe
yang dari Zambia juga mempunyai tujuh strip, 6 di bagian tubuh, dan satu
paling lebar ada di hidung. Tipe dari Zaire hanya memiliki enam strip
dan tipe terakhir berasal dari Kilipi Tanzania. Diketahui tipe ini
merupakan hasil persilangan dari tipe Zambia dan Kigoma.
Habitat Ideal
Ikan Frontosa
agak sulit ditemukan di pasar. Bahkan kalaupun ada, biasanya hanya ada
satu atau dua ekor di tiap akuarium. Merawat ikan ini tidak bisa
dikatakan mudah, karena di habitat alaminya, tipe Frontosa hidup di
lingkungan biasa yang mengandung banyak mineral, misalnya Danau Tanzania
yang habitatnya berbatu-batu.
Jenis ikan seperti ini bisa dicampur dengan ikan jenis lain asal
memiliki ukuran tubuh yang sama. Mereka akan nampak lebih cantik justru
ketika dewasa atau mencapai panjang kira-kira 15 cm. Nonong besar di
kepala ikan pejantan akan tampak seperti monyet. Ketika masih berukuran
2-5 cm, ikan akan nampak seperti Cichlid Tilapia butikoferi, sehingga
pembeli yang tidak jeli bisa tertipu mengira anakan Frontosa.
Di Indonesia, tipe Frontosa yang paling banyak ditemukan adalah Kigoma.
Beberapa varian baru kemudia ditemukan seperti frontosa yang berwarna
biru polos, bahkan ada yang berwarna hampir keseluruhan hitam. Mutasi
gen memungkinkan mendapatkan tipe-tipe baru ikan Frontosa.
Tipe-Tipe Frontosa
Meskipun asalnya dari Danau Tanganyika, ikan ini bisa ditemukan di
beberapa daerah di Afrika seperti Burundi, Samazi, Ikola, Zaire,
Kasanga, dan Zambian. Yang banyak beredar di pasaran adalah frontosa
dengan enam strip. Tipe ini berasal dari daerah Burunid. Strip-strip ini
ada pada bagian kepala satu strip, dan tubuh lima strip.
Tipe Frontosa lainnya ada yang memiliki tujuh strip. Varian yang satu
ini berasal dari Kigoma, dimana enam strip diantaranya berada di
tubuhnya, dan satu yang lainnya ada di bagian mata. Mereka memiliki
punggung yang berwarna kekuningan yang dekat dengan sirip atas. Tipe
yang dari Zambia juga mempunyai tujuh strip, 6 di bagian tubuh, dan satu
paling lebar ada di hidung. Tipe dari Zaire hanya memiliki enam strip
dan tipe terakhir berasal dari Kilipi Tanzania. Diketahui tipe ini
merupakan hasil persilangan dari tipe Zambia dan Kigoma.
Habitat Ideal
Ikan Frontosa
agak sulit ditemukan di pasar. Bahkan kalaupun ada, biasanya hanya ada
satu atau dua ekor di tiap akuarium. Merawat ikan ini tidak bisa
dikatakan mudah, karena di habitat alaminya, tipe Frontosa hidup di
lingkungan biasa yang mengandung banyak mineral, misalnya Danau Tanzania
yang habitatnya berbatu-batu.
Jenis ikan seperti ini bisa dicampur dengan ikan jenis lain asal
memiliki ukuran tubuh yang sama. Mereka akan nampak lebih cantik justru
ketika dewasa atau mencapai panjang kira-kira 15 cm. Nonong besar di
kepala ikan pejantan akan tampak seperti monyet. Ketika masih berukuran
2-5 cm, ikan akan nampak seperti Cichlid Tilapia butikoferi, sehingga
pembeli yang tidak jeli bisa tertipu mengira anakan Frontosa.
Di Indonesia, tipe Frontosa yang paling banyak ditemukan adalah Kigoma.
Beberapa varian baru kemudia ditemukan seperti frontosa yang berwarna
biru polos, bahkan ada yang berwarna hampir keseluruhan hitam. Mutasi
gen memungkinkan mendapatkan tipe-tipe baru ikan Frontosa.
0 komentar:
Posting Komentar